Ilustrasi: Sejumlah wisatawan berada di pinggiran pantai kawasan wisata Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
BAROMETERKINI.COM – Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (Pacific Asia Travel Association/PATA) mengharapkan geliat pariwisata di Indonesia pasca-pemilu legislatif dan presiden membaik setelah adanya kepastian kondisi politik Tanah Air.
President/CEO PATA Indonesia Chapter Poernomo Siswoprasetijo di Jakarta, Senin, mengatakan selama semester pertama 2019 lalu, wisawatan cenderung mempertimbangkan kondisi politik di tengah suasana pemilu sebelum pergi berwisata.
“Menahan sih belum, karena mereka kan biasanya booking (pesan) tiket sudah jauh-jauh hari. Tapi kembali lagi, kalau kita mau pergi ke suatu tempat, kan mikir dulu. Kalau situasi politik tidak bagus, ya batalkan,” katanya.
Menurut Poernomo, dirinya optimistis tahun ini kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara bisa memenuhi target Kementerian Pariwisata sebanyak 20 juta kunjungan, karena kondisi politik dan ekonomi yang stabil.
“Sangat positif, karena dengan kondisi politik yang baik, stabil, kunjungan wisatawan akan berjalan dengan baik supaya pengusaha-pengusaha juga bisa lebih percaya diri,” katanya.
Menurut catatan PATA, kawasan Bali, Jawa, Sumatera, masih akan tetap menjadi primadona bagi para wisatawan karena pertimbangan infrastruktur yang mendukung.
Kendati demikian, destinasi wisata di Sulawesi dan Kalimantan juga telah banyak dilirik para wisatawan.
Poernomo mengingatkan pemerintah harus pintar mengemas paket wisata yang menarik agar tidak kalah dengan negara tetangga.
“Karena sebenarnya masih bisa terakomodir oleh wisman (wisatawan mancanegara), asal bisa dikemas dengan baik,” pungkasnya.
Sumber: Kantor Berita Antara