Nama Riza Chalid sempat jadi perbincangan publik di Tahun 2015 lalu.
Namanya ramai dikaitkan dengan kasus ‘papa minta saham’ yang melibatkan Setya Novanto.
Nah kali ini, publik kembali dihebohkan dengan kemunculannya di acara kuliah umum Presiden Joko Widodo, Senin (16/7/2018).
Kuliah umum itu digelar oleh Akademi Bela Negara Partai Nasional Demokrat (ABD Nasdem) di Jakarta.
Yang membuat publik heboh, sebab selama ini nama Riza Chaliddianggap menghilang usai kasus ‘papa minta saham’ tersebut.
Bahkan, pengusaha di bidang energi dan berbagai bidang usaha lainnya itu sempat dicari-cari oleh Kejaksaan Agung.
Nah kali ini, publik kembali dihebohkan dengan kemunculannya lewat video yang beredar di media sosial.
Kehadiran Riza Chalid awalnya tak terpantau oleh media yang hadir di lokasi, namun kemunculannya jadi ramai dipebincangkan setelah heboh di media sosial.
Dalam potongan video yang beredar itu, Riza Chalid tampak duduk di kursi paling depan bersama dengan sejumlah menteri dan tokoh lainnya.
Di antaranya Mahfud MD, anggota Wantimpres Sidharto Danusubroto, dan Kepala BPN Sofyan Djalil
Kehadiran Riza Chalid itu dibenarkan oleh Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari.
Ia membenarkan bahwa pria dengan kumis tebal yang fotonya viral di medsos itu adalah Riza Chalid.
Menurut dia, Riza Chalid hadir sebagai tamu yang diundang langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
“Iya, beliau undangan. Kan yang hadir undangan dari berbagai kalangan,” kata Taufik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/7/2018).
Taufik mengatakan, acara ABN Nasdem tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun ke-67 Surya Paloh.
Oleh karena itu, Paloh turut mengundang rekan-rekannya sesama pengusaha untuk hadir.
“Pak Riza Chalid datang sama seperti undangan lainnya. Ada banyak pengusaha juga yang jadi kawan Pak Surya juga hadir,” kata dia.
Kasus Papa Minta Saham
Dikutip dari Kompas.com, pada akhir 2015 lalu, Kejaksaan Agung sempat berupaya memanggil Riza Chalid untuk diperiksa terkait terkait rekaman kasus ‘Papa minta saham’.
Dalam rekaman itu Riza Chalid bersama Setya Novanto (saat itu ketua DPR), diduga berupaya meminta saham Freeport kepada Maroef Sjamsoeddin (saat itu Presiden Direktur PT FreeportIndonesia).
Bahkan keduanya diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat meminta saham tersebut.
Kejagung mencium ada upaya pemufakatan jahat dalam kasus ini.
Namun, Riza Chalid tidak pernah memenuhi panggilan Kejagung.
Bahkan, Kejagung tidak mengetahui dimana keberadaan Riza Chalid saat itu.
“Namanya cari orang itu tidak mudah. Mungkin mukanya sudah diubah, hidungnya sudah ditambah,” ujar Jaksa Agung yang juga mantan politisi Nasdem, HM Prasetyo pada Desember 2015 lalu.
Akhirnya, karena keberadaan Riza Chalid yang tak kunjung diketahui, Kejagung mengendapkan kasus ini.
